Wiki Krisna
Krisna: Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran
2. Apa Ujung Akhirnya?
Let’s begin with the end in mind…
Mari kita mulai dengan membayangkan ujung akhir dari proses bisnis yang dibantu Krisna…
Dari tulisan sebelumnya, Kenapa Krisna itu Penting, kita telah sadar, kita perlu terus meningkatkan efektifitas & efesiensi penggunaan uang negara.
Timbul pertanyaan, apa wujud konkrit dari ‘penggunaan uang negara’, sehingga kita bisa ukur efektifitas & efesiensinya? Jawabannya ada dua.
- Rencana Belanja,
yang terlihat di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). ABPN yang efektif & efisien harusnya mengikuti prinsip ekonomi: dengan anggaran pengeluaran sekecil-kecilnya, mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya. - Kinerja Pembelanjaan,
atau dengan kata lain, performa pelaksanaan ABPN itu sendiri. Anggaran yang tidak jadi digunakan (baca: terserap) atau digunakan tapi tidak menghasilkan keluaran positif yang diinginkan, mengindikasikan performa eksekutor yang buruk dan/atau performa perencanaan (baca: APBN) yang buruk.
Karena keduanya terkait dengan APBN, mari kita samakan dulu pemahaman tentangnya.
APBN
APBN adalah dokumen UU, berisi rencana pemasukan dan pengeluaran pemerintah pusat di sepanjang tahun.
Uang masuk & keluar di APBN 2019. Sumber: UU ABPN 2019, lampiran 2, halaman 1 & 2.
APBN dibuat untuk dieksekusi/direalisasikan di satu tahun kedepan. Cuplikan APBN 2019 di atas berasal dari dokumen UU No. 12 Tahun 2018. APBN 2018 dibuat di tahun 2017, ABPN 2017 dibuat di tahun 2016, dan begitu seterusnya.
Di dalam proses pembuatan APBN-lah, berada pusat perencanaan negara.
Segala proses perencanaan pembangunan yang dibantu Krisna, semuanya bermuara di APBN.
Sebagaimana sebuah UU, tidak banyak informasi yang bisa dituliskan di ABPN. Oleh karena itu, ada dokumen pendamping bernama Nota Keuangan.
Di Nota Keuangan, banyak terdapat narasi, grafik, dan tabel yang menarik. Berikut beberapa cuplikannya.
1. Rincian Belanja Pemerintah Pusat
Jumlah belanja beberapa instansi beserta rincian sumber uangnya. Sumber: Nota Keuangan APBN 2019.
Rincian belanja Kemendikbud di APBN 2019. Dibagi ke dalam program-program. Sumber: Nota Keuangan APBN 2019.
Level terdetail di Nota Keuangan adalah kegiatan dan output-sasaran dari program. Anggaran dari masing-masing kegiatan tidak ada. Sumber: Nota Keuangan APBN 2019.
Kemenkeu menggolongkan semua pengeluaran dari semua instansi ke 11 fungsi (tema). Terlihat peningkatan fungsi Pelayanan Umum. Sumber: Nota Keuangan APBN 2019.
2. Rincian Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah salah satu dana transfer ke daerah. Diberikan dalam rangka perimbangan antardaerah. Sumber: Nota Keuangan APBN 2019.
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana transfer yang membiayai program-program spesifik yang sebenarnya ada di kewenangan daerah. Sumber: Nota Keuangan APBN 2019.
Selain tabel dan grafik, ada pula narasi penjelasan di Nota Keuangan. Sumber: Nota Keuangan APBN 2019.
3. Rincian Pendapatan Pemerintah Pusat
Sumber: Nota Keuangan APBN 2019.
BLU adalah singkatan dari Badan Layanan Umum. Sumber: Nota Keuangan APBN 2019.
Krisna dan APBN 2019
Berikut bukti nyata bahwa Krisna sudah terlibat membantu proses penyusunan APBN Indonesia—meski belum semua.
Kesimpulannya?
- Cara mengukur efektifitas & efesiensi penggunaan uang negara, adalah dengan mengukur kualitas perencanaan dan penggunaan APBN.
- Krisna hadir untuk mendigitalisasi proses kolaborasi perencanaan dan informasi kinerja penggunaan APBN.
- Secara umum, kira-kira 1/3 pengeluaran negara adalah untuk K/L, 1/3 untuk non-K/L (subsidi untuk rakyat, dana cadangan, dll) dan 1/3 untuk pemerintah daerah.
Detail rencana belanja negara di ABPN 2019. Sumber: Nota Keuangan ABPN 2019, Lampiran Data Pokok, halaman 19.
Sebagai pengguna lebih dari 2/3 uang negara, mari kita pahami K/L dan pemerintah daerah.